Tuesday, January 29, 2019

Mengenal Dunia Farmasi

Farmasi berasal dari kata “Pharmacon” yang berarti obat atau racun. Sedangkan pengertian farmasi adalah suatu profesi di bidang kesehatan yang meliputi kegiatan-kegiatan di bidang penemuan, pengembangan, produksi, pengolahan, peracikan, informasi obat dan distribusi obat. 
Ilmu farmasi awalnya berkembang dari para tabib dan pengobatan tradisional yang berkembang di Yunani, Timur-Tengah, Asia kecil, Cina, dan Wilayah Asia lainnya. Mulanya "ilmu pengobatan" dimiliki oleh orang tertentu secara turun-temurun dari keluarganya. Bila kamu sering nonton film Cina, pasti banyak kalian lihat para tabib yang mendapatkan ilmunya dari keluarga secara turun-temurun. Itu gambaran "ilmu farmasi" kuno di Cina. Kalau di Yunani, yang biasanya dianggap sebagai tabib adalah pendeta. Dalam legenda kuno Yunani, Asclepius, Dewa Pengobatan menugaskan Hygieia untuk meracik campuran obat yang ia buat. Oleh mmasyarakatt Yunani Hygiea disebut sebagai apoteker (Inggris : apothecary). Sedangkan di Mesir, paktek farmasi dibagi dalam dua pekerjaan, yaitu : Yang mengunjungi orang sakit dan yang bekerja di kuil menyiapkan racikan obat.
Buku tentang bahan obat2an pertama kali ditulis di Cina sekitar 2735 SM, kemudian sekitar tahun 400 SM berdirilah sekolah kedokteran di Yunani. Salah seorang muridnya adalah Hipocrates yang menempatkan profesi tabib pada tataran etik yang tinggi. Ilmu farmasi secara perlahan berkembang. Di dunia Arab pada abad VIII, ilmu farmasi yang dikembangkan oleh para ilmuawan Arab menyebar luas sampai ke Eropa. Pada masa ini sudah mulai dibedakan peran antara seorang herbalist dengan kedokteran terjadi pada tahun 1240 ketika Kaisar Frederick II dari Roma melakukan pemisahan tersebut. Maklumat yang dikeluarkan tentang pemisahan tersebut menyebutkan bahwa masing2 ahli ilmu mempunyai keinsyafan, standar etik, pengetahuan, dan keterampilan sendiri-sendiri yang berbeda dengan ilmu lainnya. Dengan keluarnya maklumat kaisar ini, maka mulailah sejarah baru perkembangan ilmu farmasi sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka lambang Ilmu Farmasi dan Kedokteran Berbeda. Ilmu Farmasi memakai lambang cawan dililit ular sedangkan kedokteran tongkat dililit ular.
Perkembangan ilmu farmasi kemudian menyebar hampir ke seluruh dunia. Mulai Inggris, Amerika Serikat, dan Eropa Barat. Sekolah Tinggi Farmasi yang pertama didirikan di Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1821 (sekarang sekolah tersebut bernama Philadelphia College of Pharmacy and Science). Setelah itu, mulailah era baru ilmu farmasi dengan bermunculannya sekolah-sekolah tinggi dan fakultas2 di universitas.
Peran organisasi keprofesian atau keilmuwan juga ditentukan perkembangan ilmu farmasi. Sekarang ini banyak sekali organisasi ahli farmasi baik lingkup nasional maupun internasional. Di Inggris, organisasi profesi pertama kali didirikan pada tahun 1841 dengan nama "The Pharmaceutical Society of Great Britain". Sedangkan, di Amerika Serikat menyusul 11 tahun kemudian dengan nama "American Pharmaceutical Association". Organisasi internasionalnya akhirnya didirikan pada tahun 1910 dengan nama "Federation International Pharmaceutical".
Sejarah industri farmasi modern dimulai 1897 ketika Felix Hoffman menemukan cara menambahkan dua atom ekstra karbon dan lima atom ekstra karbon dan lima atom ekstra hidrogen ke adlam sari pati kulit kayu willow. Hasil penemuannya ini dikenal dengan nama Aspirin, yang akhirnya menyebabkan lahirnya perusahaan industri farmasi modern di dunia, yaitu Bayer. Selanjutnya, perkembangan (R & D) pasca Perang Dunia I. Kemudian, pada Perang Dunia II para pakar berusaha menemukan obat-obatan secara massal, seperti obat TBC, hormaon steroid, dan kontrasepsi serta antipsikotika.
Sejak saat itulah, dunia farmasi  terus berkembang dengan didukung oleh berbagai penemuan di bidang lain, misalnya penggunaan bioteknologi. Sekolah-sekolah farmasi saat ini hampir dijumpai di seluruh dunia. Kiblat perkembangan ilmu, kalau bolehh kita sebut, memang Amerika Serikat dan Jerman (karena di sanalah industri obat pertama berdiri).
Bagaimana dengan perkembangan farmasi di Indonesia? Perkembangan farmasi boleh dibilang dimulai ketika berdirinya pabrik kina di Bandung pada tahun 1896. Kemudian, terus berjalan sampai sekitar tahun 1950 di mana pemerintah mengimpor produk farmasi jadi ke Indoneisa. Perusahaan-perusahaan lokal pun bermunculan, tercatat ada Kimia Farma, Indofarma, Biofarma, dan lainnya. Di dunia pendidikan sendiri, sekolah tinggi atau fakultas farmasi juga dibuka di berbagai kota. 

Farmasi sesungguhnya adalah salah satu cabang dari ilmu kesehatan. Hampir pada setiap STIKES, ada jurusan Farmasi, namun tidak selalu. Biasanya hanya STIKES yang punya jurusan lengkap yang membuka jurusan Farmasi seperti di STIKES Al-Irsyad Cikacap stikesalirsyadclp.ac.id misalnya. Walaupun bagian dari ilmu kesehatan, Farmasi lebih berfokus pada dasar-dasar seluk beluk mengenai obat-obatan.

Kuliah di jurusan farmasi, ilmu yang dipelajari adalah berupa ilmu untuk membuat sediaan farmasi yang baik (Farmasetika, Bioteknologi Farmasi, Teknologi Sediaan Padat, Analisis Sediaan Farmasi, dll). Sediaan farmasi dapat berupa obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika, vitamin, sabun, shampoo, dan lain sebagainya.

Tidak sekedar itu, farmasi juga mempelajari ilmu yang berkaitan dengan tubuh manusia baik anatomi, fisiologi, patofisiologi, dll seperti ilmu biomedik, biologi sel dan molekuler, biokimia, patobiokimia, dll. Beberapa ilmu lain yang dipelajari antara lain farmakologi, farmasi fisika, mikrobiologi, dll.

Lulusan dari jurusan farmasi ini biasanya kemudian disebut dengan ‘Farmasis’. Gelarnya, jika berasal dari jenjang D3 adalah A.Md.Far. Jika dari jenjang S1 maka gelarnya dalah S.Farm.
Seorang farmasis kelak setelah lulus akan dihadapkan pada aktifitas atau pekerjaan yang membutuhkan ketekunan, ketelitian dan kesabaran. Maka, jika anda hendak mengambil jurusan farmasi dan menjadi farmais, persiapkanlah untuk memiliki karakter-karakter tersebut.

Selama kuliah menempuh studi di jurusan farmasi, akan menghadapi banyak legiatan penelitian, hafalan dan praktik kerja disamping kuliah reguler di kampus. Semuanya tentu saja yang berkaitan dengan pembuatan serta pemahaman seputar obat-obatan dan bahan-bahan penyusunnya.

Prospek Lulusannya bagaimana?

Soal prospek lulusan farmasi, jangan ditanya. Untuk saat ini lulusan farmasi adalah salah satu lulusan yang memilik prospek cerah. Mengapa demikian? Karena bidang kerjanya sangat luas, tanpa banyak orang yang tahu. Contoh beberapa tempat yang memerlukan tenaga farmasi antara lain:
1. Bidang pemerintahan, terutamanya di Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, Puskesmas dan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
2. Bagian administrasi pelayanan obat di instansi pemerintahan , polri, maupun TNI.
3. Menjadi dosen pada departemen pendidikan nasional sebagai dosen di bidang farmasi.
4. Bagian apotek atau instalasi farmasi pada berbagai Rumah Sakit.
5. Pada bidang industri obat-obatan misalnya: Kalbe Farma, Bayer, mead Johnsons, dan lain-lain.
6. Pada bidang industri Kosmetik, seperti Mustika ratu, martha Tilaar, Wardah, dan lain-lain.
7. Pada bidang industri makanan seperti Wings Food, Indofood, dan lain-lain.
8. Pada bidang jamu dan obat tradisional seperti air mancur, sido muncul, nyonya meneer, atau deltomed.
9. Pada bidang industri dan perdagangan yang menjadi penjamin mutu, standar keamana dan kualitas produk makanan, obat-obatan maupun kosmetik seperti Sucofindo misalnya.

Tak hanya yang disebutkan diatas, bahkan seorang farmasis bisa sampai diterima bekerja di bank. Hal ini terjadi karena lulusan farmasi lebih sering didapatkan sebagai orang yang terbiasa untuk teliti dan terlatih untuk tekun. Tentu saja jenis orang seperti inilah yang dicari oleh bidang perbankan.

Dari penjelasan di atas kita bisa melihat bahwa ternyata prospek seorang lulusan farmasi untuk mendapat lapangan pekerjaan sekaligus mengabdikan diri kepada masyarakat tidak sekedar pada satu tempat di apotek atau rumah sakit saja tapi bisa lebih luas dari itu.

Namun sejalan dengan peluang yang ada, muncul pula tantangan tersendiri bagi lulusan dan peguruan tinggi farmasi. Selain yang telah disebutkan di awal, bahwa masih banyak yang belum mengenal apa itu sebenarnya ilmu Farmasi termasuk peluang pekerjaan apa saja yang tersedia bagi lulusan lulusan farmasi tersebut.

Maka di sinilah perlunya sosialisasi kepada masyarakat umum tentang pentingnya kehadiran seorang farmasis yang sebenarnya memiliki andil penting serta tanggung jawab dalam bidang kesehatan. Bukan hanya sebagai pendamping dokter sebagai penanggung jawab obat-obatan untuk pasien semata. Sehingga harapannyadapat menarik minat terutamanya dari kaum muda untuk memasuki jurusan farmasi. Selain prospek kerjanya yang masih sangat luas, juga karena lulusan farmasi indonesia khususnya yang menjadi Apoteker masih sangat kurang.

Tapi, apakah itu Apoteker?

Apoteker adalah orang yang memiliki dasar pendidikan dan keterampilan dibidang farmasi. Jadi seorang farmasis dapat menjadi apoteker dengan terlebih dahulu mengikuti pendidikan profesi Apoteker. Setelah lulus dari pendidikan profesi Apoteker ia mendapat tambahan gelar Apt (Apoteker). Seorang apoteker diberi wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan aktifitas kefarmasian. Tugas utamanya menurut UU kesehatan no. 36 tahun 2009 adalah meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat & obat tradisional.

Saat ini di Indonesia baru ada sekitar 50 ribu-an apoteker. Sedangkan rasio apoteker di Indonesia masih 1 berbanding 8000. Dimana jumlah ini masih jauh dari kata ideal. Contoh nyata bisa kita saksikan dirumah-rumah sakit, yang kebanyakan hanya menyediakan satu atau dua orang apoteker saja.
Hasil gambar untuk mengenal farmasi

No comments:

Post a Comment